PAN adalah jaringan komputer yang
digunakan untuk berkomunikasi antara dua perangkat atau lebih, bertukar data
satu sama lain, ataupun untuk menghubungkan ke jaringan yang lebih luas
(misalnya internet). PAN dapat dilakukan dengan kabel antara bus komputer
seperti USB dan Firewire. PAN yang menggunakan teknologi nirkabel disebut WPAN
(Wireless PAN). Contoh WPAN antara lain IrDA (Infrared Data Association),
Bluetooth, Z-Wave, Zigbee. Jarak jangkauan WPAN sangat bervariasi dari beberapa
centimeter sampai beberapa meter. IrDA dan Bluetooh merupakan teknologi WPAN
yang paling populer dibenamkan dalam mobile phone sampai dekade ini. Namun, teknologi
terbaru WPAN yang mulai populer saat ini adalah NFC (Near Field Communication)
yang bisa digunakan untuk alat pembayaran mobile (contactless payment system),
bertukar informasi seperti jadwal, peta, bussiness card, coupon hanya dalam
waktu yang sangat singkat. Walaupun NFC dan bluetooth sama-sama WPAN yang
terintegrasi pada mobile phone, NFC menawarkan proses setup yang sangat
sederhana, tidak memerlukan pairing seperti bluetooth. Jarak transmisinya juga
pendek (4cm) sehingga relatif lebih aman daripada bluetooh. NFC juga memiliki
Tag (NFC Tag) seperti RFID yang dapat dibaca menggunakan device yang memiliki
teknologi NFC didalamnya. Berikut ini tabel perbandingan teknologi bluetooth
dan NFC.
Pemanfaatan WPAN juga mulai merambah
ke bidang game. Contoh yang menggunakan PAN adalah game StreetFighter IV pada
Nintendo 3DS dimana setiap konsol game yang berdekatan secara otomatis akan
membentuk PAN dan melakukan simulasi pertarungan serta dapat membentuk wireless
arcade dimanapun jika berdekatan dengan pengguna Nintendo 3DS yang lain.
Bluetooth
Dari
sekian banyak jenis jenis PAN dan WPAN, Pada tulisan ini akan dijabarkan dengan
detail mengenai Bluetooth sebagai salah satu jenis teknologi komunikasi wireless
(tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed
ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency
hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara
secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak
jangkauan layanan yang terbatas. Bluetooth sendiri dapat berupa card yang
bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless
local area network (WLAN) dimana menggunakan frekuensi radio standar IEEE
802.11, hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan yang
lebih pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah. Pada tulisan
ini akan diuraikan tentang sejarah munculnya bluetooth dan
perkembangannya, teknologi yang digunakan pada sistem bluetooth dan
aspek layanan yang mampu disediakan, uraian tentang perbandingan metode
modulasi spread spectrum FHSS (Frequency Hopping Spread Spectrum) yang
digunakan oleh bluetooth dibandingkan dengan metode spread spectrum
DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum) serta interferensi bluetooth dengan
ponsel.
Sejarah Bluetooth
Nama
bluetooth berawal dari proyek prestisius yang dipromotori oleh
perusahaan-perusahaan raksasa internasional yang bergerak di bidang
telekomunikasi dan komputer, di antaranya Ericsson, IBM, Intel,
Nokia, dan Toshiba. Proyek ini di awal tahun 1998 dengan kode nama bluetooth,
karena terinspirasi oleh seorang raja Viking (Denmark) yang bernama Harald Blatand.
Raja Harald Blatand ini berkuasa pada abad ke-10 dengan menguasai sebagian besar
daerah Denmark dan daerah Skandinavia pada masa itu. Dikarenakan daerah
kekuasaannya yang luas, raja Harald Blatand ini membiayai para ilmuwan dan
insinyur untuk membangun sebuah proyek berteknologi metamorfosis yang bertujuan
untuk mengontrol pasukan dari suku-suku di daerah Skandinavia tersebut dari
jarak jauh. Maka untuk menghormati ide raja Viking tersebut, yaitu Blatand yang
berarti bluetooth (dalam bahasa Inggris) proyek ini diberi nama. Pertamakali
dirilis untuk bluetooth versi 1.0 dan 1.0 B pada tanggal 26 Juli 1999 produk
ini belum sempurna, karena mempunyai banyak masalah dan perusahaan manufaktur
pendukungnya mengalami kesulitan dalam menerapkan teknologi ini pada produk
mereka. Untuk versi ini dibutuhkan perintah manual pada Hardware Device Address
(BD-ADDR) transmisi saat proses koneksi di antara dua device dalam
satu jaringan (handshaking process) sehingga keamanan pengguna
tidak terjamin, dan penggunaan protokol tanpa nama (anonymite mode) tidak
dimungkinkan di versi ini. Jadi settingan yang harus dilakukan
juga cukup rumit. Pada bulan Oktober di tahun yang sama, Bluetooth telah
diperbarui dan dirilis versi 1.1 dan 1.2. Untuk versi ini telah dilakukan
penyempurnaan dan perbaikan antara lain :
- Digunakannya masks pada perangkat Hardware Device Address (BD-ASSR) untuk melindungi pengguna dari identity snooping (pengintai) maupun tracker.
- Penggunaan protokol tanpa nama (anonymite mode) sudah tersedia namun tidak diimplementasikan, sehingga konsumen biasa tidak dapat menggunakannya.
- Adaptive Frequency Hopping (AFH), dengan memperbaiki daya tahan dari gangguan frekuensi radio yang digunakan oleh banyak orang di dalam hopping sequence.
- Transmisi berkecepatan tinggi.
Dengan
bertambahnya perusahaan manufaktur pendukung, antara lain 3Com, Ericsson,
IBM, Intel, Lucent Technologies, Microsoft, Motorola, Nokia, dan Toshiba
yang lebih dikenal dengan nama The Bluetooth SIG (Special Interest
Group), maka teknologi ini pun mengalami perbaikan-perbaikan untuk versi
2.0-nya. Fitur tambahan yang dirilis oleh periset dari Ericsson tidak
menjelaskan secara detail, tetapi intinya ada beberapa tambahan pada Bluetooth
ini, antara lain:
- Diperkenalkannya Non-hopping narrowband channels. Pada channel ini bisa digunakan untuk memperkenalkan layanan profile bluetooth oleh berbagai device dengan volume yang sangat tinggi dari perangkat bluetooth secara simultan.
- Tidak dienkripsinya informasi yang bersifat umum secara realtime, sehingga dasar kemacetan trafik informasi dan laju trafik ke tujuan dapat dihindari waktu ditransmisikan oleh perangkat dengan melewati setiap host dengan kecepatan tinggi.
- Koneksi berkecepatan tinggi.
- Multiple speeds level.
Bluetooth
menggunakan salah satu dari dua jenis
frekuensi Spread Specturm Radio yang digunakan untuk kebutuhan wireless.
Jenis frekuensi yang digunakan adalah Frequency Hopping Spread Spedtrum
(FHSS), sedangkan yang satu lagi yaitu Direct Sequence Spread Spectrum
(DSSS) digunakan oleh IEEE802.11xxx. Transceiver yang digunakan oleh
bluetooth bekerja pada frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial,
Scientific, and Medical). Pada beberapa negara terdapat perbedaan
penggunaan frekuensi dan channel untuk Bluetooth ini. Seperti di Amerika
dan Eropa, frekuensi yang digunakan adalah dari 2400–2483,5 yang berarti
menggunakan 79 channel. Cara perhitungannya sebagai berikut :
untuk RF Channel yang bekerja frekuensi f = 2402+k MHz, di mana k adalah
jumlah channel yang digunakan yaitu : 0 sampai dengan 78 = 2402+79 =
2481 MHz. Kemudian ditambah dengan pengawal frekuensi yang diset pada 2
MHz sampai dengan 3,5 MHz untuk lebar pita gelombang 1 MHz, sehingga
totalnya menjadi 2481+2,5 = 2483,5 MHz.
Aplikasi dan Layanan Bluetooth
Protokol
bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara circuit switching dan
packet switching. Bluetooth dapat mendukung sebuah kanal data
asinkron, tiga kanal suara sinkron simultan atau sebuah kanal dimana secara
bersamaan mendukung layanan data asinkron dan suara sinkron. Setiap kanal suara
mendukung sebuah kanal suara sinkron 64 kb/s. Kanal asinkron dapat mendukung
kecepatan maksimal 723,2 kb/s asimetris, dimana untuk arah sebaliknya dapat
mendukung sampai dengan kecepatan 57,6 kb/s. Sedangkan untuk mode simetris
dapat mendukung sampai dengan kecepatan 433,9 kb/s. Sebuah perangkat yang
memiliki teknologi wireless bluetooth akan mempunyai kemampuan untuk
melakukan pertukaran informasi dengan jarak jangkauan sampai dengan 10 meter (~30
feet), bahkan untuk daya kelas 1 bisa sampai pada jarak 100 meter. Sistem bluetooth
menyediakan layanan komunikasi point to point maupun komunikasi point
to multipoint.
Produk
bluetooth dapat berupa PC card atau USB adapter yang
dimasukkan ke dalam perangkat. Perangkat-perangkat yang dapat diintegerasikan
dengan teknologi bluetooth antara lain : mobile PC, mobile phone, PDA
(Personal Digital Assistant), headset, kamera digital, printer, router dan
masih banyak peralatan lainnya. Aplikasi-aplikasi yang dapat disediakan oleh
layanan bluetooth ini antara lain : PC to PC file transfer, PC
to PC file synch (notebook to desktop), PC to mobile phone, PC to PDA, wireless
headset, LAN connection via ethernet access point dan sebagainya. Contoh
modul aplikasi beberapa peralatan yang kemungkinan dapat menggunakan teknologi bluetooth
dapat dilihat pada gambar seperti dibawah ini.
Sistem Bluetooth
Sistem bluetooth terdiri dari sebuah radio
transceiver, baseband link Management dan Control, Baseband (processor core,
SRAM, UART, PCM USB Interface), flash dan voice code. sebuah link
manager. Baseband link controller menghubungkan perangkat
keras radio ke baseband processing dan layer protokol fisik. Link
manager melakukan aktivitas-aktivitas protokol tingkat tinggi seperti
melakukan link setup, autentikasi dan konfigurasi. Secara umum
blok fungsional pada sistem bluetooth secara umum dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
Spread Spectrum
Wireless
LAN mentransfer data melalui udara dengan menggunakan gelombang elektromagnetik
dengan teknologi yang dipakai adalah Spread-Sprectum Technology (SST).
Dengan teknologi ini memungkinkan beberapa user menggunakan pita frekuensi yang
sama secara bersamaan. SST ini merupakan salah satu pengembangan teknologi Code
Division Multiple Access (CDMA). Dengan urutan kode (code sequence)
yang unik data ditransfer ke udara dan diterima oleh tujuan yang berhak dengan
kode tersebut.
Dengan
teknologi Time Division Multiple Access (TDMA) juga bisa diaplikasikan
(data ditransfer karena perbedaan urutan waktu/time sequence). Dalam
teknologi SST ada dua pendekatan yang dipakai yaitu :
- Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS), sinyal ditranfer dalam pita frekuensi tertentu yang tetap sebesar 17 MHz. Prinsip dari metoda direct sequence adalah memancarkan sinyal dalam pita yang lebar (17 MHz) dengan pemakaian pelapisan (multiplex) kode/signature untuk mengurangi interferensi dan noise. Untuk perangkat wireless yang bisa bekerja sampai 11M bps membutuhkan pita frekuensi yang lebih lebar sampai 22 MHz. Pada saat sinyal dipancarkan setiap paket data diberi kode yang unik dan berurut untuk sampai di tujuan, di perangkat tujuan semua sinyal terpancar yang diterima diproses dan difilter sesuai dengan urutan kode yang masuk. Kode yang tidak sesuai akan diabaikan dan kode yang sesuai akan diproses lebih lanjut.
- Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS), sinyal ditransfer secara bergantian dengan menggunakan 1MHz atau lebih dalam rentang sebuah pita frekuensi tertentu yang tetap. Prinsip dari metoda frequency hopping adalah menggunakan pita yang sempit yang bergantian dalam memancarkan sinyal radio. Secara periodik antara 20 sampai dengan 400ms (milidetik) sinyal berpindah dari kanal frekuensi satu ke kanal frekuensi lainnya.
Pita
2.4GHz dibagi-bagi kedalam beberapa sub bagian yang disebut channel/kanal.
Salah satu standar pembagian kanal ini adalah sistem ETSI (European Telecommunication
Standard Institute) dengan membagi kanal dimulai dengan kanal 1 pada
frekuensi 2.412MHz, kanal 2 2.417MHz, kanal 3 2.422MHz dan seterusnya setiap
5MHz bertambah sampai kanal 13.
Dengan
teknologi DSSS maka untuk satu perangkat akan bekerja menggunakan 4 kanal
(menghabiskan 20MHz, tepatnya 17MHz). Dalam implementasinya secara normal pada
lokasi dan arah yang sama hanya 3 dari 13 kanal DSSS yang bisa dipakai.
Parameter lain yang memungkinkan penggunaan lebih dari 3 kanal ini adalah penggunaan
antena (directional antenna) dan polarisasi antena itu sendiri (horisontal/vertikal).
Penggunaan antena Omni-directional akan membuat sinyal
ditransfer
ke seluruh arah (360 derajat).
Teknologi
FHSS ditujukan untuk menghindari noise/gangguan sinyal pada saat sinyal ditransfer,
secara otomatis perangkat FHSS akan memilih frekuensi tertentu yang lebih
baik untuk transfer data. Kondisi ini menjadikan satu keuntungan dibandingkan dengan
DSSS.
Karakteristik Radio
Bluetooth mempunyai beberapa karakteristik yang akan
memberikan ciri-ciri dibandingkan dengan teknologi lainnya. Pada tabel 2.1
dibawah ini dituliskan beberapa karaketristik radio bluetooth sesuai
dengan dokumen Bluetooth SIG (Special Interest Group) ini
dibentuk oleh beberapa vendor terkemuka yaitu Ericsson , Intel , IBM , dan Nokia.
Spread
spectrum dengan frequency hopping adalah proses spread
atau penyebaran spektrum yang dilakukan pemancar dengan frekuensi pembawa
informasi yang merupakan deretan pulsa termodulasi acak semu (pseudorandom) yang
dilompatlompatkan dari satu nilai frekuensi ke nilai frekuensi yang lain dalam
lebar spektrum frekuensi yang telah ditetapkan sebelumnya dan berulang kali
dengan pola kode yang dapat dimodifikasi secara saling bebas, sehingga dapat
menempatkan sejumlah pemakai dalam lebar spektrum frekuensi tersebut dengan
berbeda pola acak kode generatornya. Teknik penyebaran spektrum (spread
spectrum) digunakan, karena :
- Kemampuannya membatasi interferensi internal akibat padatnya lalu lintas komunikasi yang menggunakan frekuensi radio.
- Kemampuan menolak terhadap penyadapan informasi oleh penerima yang tidak dikenal.
- Dapat dioperasikan dengan kerapatan spektral berenergi rendah.
- Penggunaan yang lebih aman. Frekuensi ini dapat melakukan lompatan gelombang hingga 1600 lompatan per detik. Hal ini mempersulit dilakukan penyadapan data, karena lompatan sinyal data yang cepat dan tidak beraturan sulit ditangkap oleh transceiver lain, kecuali transceiver penerimanya.
- Penggunaan yang lebih aman. Frekuensi ini dapat melakukan lompatan gelombang hingga 1600 lompatan per detik. Hal ini mempersulit dilakukan penyadapan data, karena lompatan sinyal data yang cepat dan tidak beraturan sulit ditangkap oleh transceiver lain, kecuali transceiver penerimanya.
Noise
yang lebih kecil dan jarak pita gelombang yang
sempit dapat menolak interferensi.
Komunikasi RF Pada Spektrum Frekuensi 2,4 Ghz
Sistem
Bluetooth bekerja pada frekuensi 2.402GHz sampai 2.480GHz, dengan 79
kanal RF yang masing-masing mempunyai spasi kanal selebar 1 MHz, menggunakan
sistem TDD (Time-Division Duplex). Secara global alokasi frekuensi
bluetooth telah tersedia, namun untuk berbagai negara pengalokasian frekuensi
secara tepat dan lebar pita frekuensi yang digunakan berbeda. Penggunaan
spektrum frekuensi 2.4 GHz secara global belum diatur. Namun ada beberapa
persyaratan yang harus diikuti dalam penggunaannya. Hal ini meliputi :
- Spektrum dibagi menjadi 79 kanal frekuensi (walaupun beberapa negara seperti Perancis dan Spanyol hanya menyediakan 23 kanal frekuensi saja).
- Bandwidth dibatasi sampai 1 MHz per kanal.
- Penggunaan frekuensi hopping dalam metode pengiriman datanya
- Interferensi harus dapat diatasi dan ditangani dengan baik.
Komunikasi
RF banyak menggunakan spektrum frekuensi ini, seperti HomeRF (sebuah
spesifikasi untuk komunikasi RF dalam lingkungan perumahan); dan juga IEEE 802.11 juga
menggunakan spektrum ini untuk spesifikasi dari teknologi Wireless LAN. Oven
microwave juga beroperasi dalam range frekuensi ini,
karena spektrum frekuensi
ini belum dilisensikan, maka banyak teknologi yang menggunakannya, sehingga radio
interferensi sangat memungkinkan untuk terjadi. Oleh karena itu persyaratan dan
pengalamatan mutlak diperlukan bagi teknologi yang menggunakan spektrum 2.4 GHz
ini.
Komunikasi
bluetooth didesain untuk memberikan keuntungan yang optimal dari
tersedianya spektrum ini dan mengurangi interferensi RF. Semuanya itu akan
terjadi karena bluetooth beroperasi menggunakan level energi yang
rendah. Batas frekuensi serta kanal RF yang digunakan oleh beberapa negara
dapat dilihat pada Tabel 2.2 dibawah ini.
Timeslot
Kanal dibagi dalam time slot-time slot, masing-masing mempunyai panjang 625 μs. Time slot-time slot tersebut dinomori sesuai dengan clock bluetooth dari master piconet. Batas penomoran slot dari 0 sampai dengan 227-1 dengan panjang siklus 227. Di dalam time slot, master dan slave dapat mentransmisikan paket-paket dengan menggunakan skema TDD (Time-Division Duplex), seperti pada Gambar 2.3 dibawah ini. Master hanya memulai melakukan pentransmisiannya pada nomor time slot genap saja sedangkan slave hanya memulai melakukan pentransmisiannya pada nomor time slot ganjil saja.
Protokol Bluetooth
Protokol-protokol
bluetooth dimaksudkan untuk mempercepat pengembangan aplikasi-aplikasi
dengan menggunakan teknologi bluetooth. Layer-layer bawah pada stack
protokol bluetooth dirancang untuk menyediakan suatu dasar yang fleksibel untuk
pengembangan protokol yang lebih lanjut. Protokol-protokol yang lain seperti RFCOMM
diambil dari protokol-protokol yang sudah ada dan protokol ini hanya dimodifikasi
sedikit untuk disesuaikan dengan kepentingan bluetooth. Pada
protoko-protokol layer atas digunakan tanpa melakukan modifikasi. Dengan
demikian, aplikasi-aplikasi yang sudah ada dapat digunakan dengan teknologi bluetooth
sehingga interoperability akan lebih terjamin.
Bluetooth
Special Interest Group (SIG) telah
mengembangkan spesifikasi bluetooth yang berisi tentang protokol yang
akan digunakan dalam teknologi bluetooth ini. Protokol dasar bluetooth
adalah Bluetooth Radio, Baseband dan Link Manager Protocol (LMP) yang
disebut protokol inti. Sedangkan protokol yang ada di atasnya adalah
protokol-protokol terapan yang dapat diadaptasikan pada arsitektur protokol bluetooth
dan telah dikembangkan oleh organisasi lain seperti ETSI. Radio,
baseband dan LMP ekivalen dengan lapis fisik dan data link pada lapis protokol
OSI. Stack protokol bluetooth dapat dibagi ke dalam empat layer
sesuai dengan tujuannya. Berikut protokol-protokol dalam layer-layer
di dalam stack protokol bluetooth yang tertera
pada Tabel dan Gambar dibawah ini.
Protokol
inti bluetooth berisi protokol yang secara spesifik dikembangkan oleh bluetooth
SIG. RFCOMM dan TCS Binary juga dikembangkan oleh Bluetooth SIG
namun berdasarkan spesifikasi dari ETSI 07.10 dan rekomendasi ITU-T nomor Q.931.
Protokol inti bluetooth adalah persyaratan yang mutlak ada di semua perangkat
teknologi Bluetooth sedangkan protokol lainnya digunakan sesuai keperluan.
Layer-layer pada sistem bluetooth dapat dilihat seperti Gambar
dibawah ini.
Tiga
buah lapisan fisik yang sangat penting dalam protokol arsitektur Bluetooth ini
adalah :
- Bluetooth radio, adalah lapis terendah dari spesifikasi Bluetooth. Lapis ini mendefinisikan persyaratan yang harus dipenuhi oleh perangkat tranceiver yang beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz ISM.
- Baseband, lapis yang memungkinkan hubungan RF terjadi antara beberapa unit Bluetooth membentuk piconet. Sistem RF dari bluetooth ini menggunakan frekuensi-hopping-spread spectrum yang mengirimkan data dalam bentuk paket pada time slot dan frekuensi yang telah ditentukan, lapis ini melakukan prosedur pemeriksaan dan paging untuk sinkronisasi transmisi frekuensi hopping dan clock dari perangkat bluetooth yang berbeda.
- LMP, Link Manager Protocol, bertanggung jawab terhadap link set-up antar perangkat Bluetooth. Hal ini termasuk aspek securiti seperti autentifikasi dan enkripsi dengan pembangkitan, penukaran dan pemeriksaan ukuran paket dari lapis baseband.
Piconet
Kumpulan device yang terhubung menggunakan metode ad-hoc disebut piconet. Satu unit piconet bekerja sebagai MASTER sedangkan lainnya sebagai SLAVE. Master bertugas mendefinisikan hopping pattern yang unik dan slave melakukan sinkronisasi. Setiap piconet bisa memiliki 1 masker dan 7 slave.
Untuk membentuk Piconet, semua
perangkat dalam piconet melakukan hop bersama-sama. Master
memberikan slave-slave nya nilai clock dan ID perangkat. Hopping pattern didefisikan oleh ID perangkat (48
bit, unik). Fase dalam hopping pattern didefinisikan oleh clock. Untuk pengalamatan, Active Member Address (AMA, 3 bit) Parked Member Address (PMA, 8 bit)
Transmisi Bluetooth VS Receiver Ponsel
Interferensi
yang kedua ini disebankan oleh munculnya noise dari transmitter
bluetooth yang akan menghalangi sinyal yang diterima oleh receiver ponsel.
Dari segi kuantitas sinyal, maka tentunya besar sinyal pengganggu ini
tidaklah sebesar interferensi sinyal dari transmitter modul
seluler terhadap aktifitas modul bluetooth. Meskipun demikian, bluetooth
memiliki sebuah arsitektur sistem yang cukup inovatif untuk
mengatasi berbagai masalah yang berkenaan dengan sistem radio tersebut. Idealnya
sebuah transmitter bluetooth tidak diperkenankan untuk menghasilkan interferensi
dengan sinyal radio ponsel selama operasi. Tingkat noise dari sebuah
transmitter bluetooth dalam pita tertentu harus dihitung pada saat maksimum
output power, yaitu 0 dBm. Hal ini dimaksudkan agar noise yang
dikirim dari transmitter bluetooth dalam sebuah ponsel tetap noise kanal
saja yang diijinkan.
infonya sangat bermanfaat
BalasHapuspower supply hp