Radio paket adalah
bentuk dari teknologi packet switching yang
digunakan untuk mengirimkan data digital melalui radio atau jaringan komunikasi
tanpa kabel. Paket radio terdiri dari dua
konsep dalam komunikasi data, yaitu Packet Switching dan Radio
Communication. Radio Communication merupakan komunikasi yang
menggunakan gelombang elektromagnetik dalam menyalurkan data komunikasinya.
Sedangkan Packet Switching merupakan komunikasi mentransmisikan data
dalam bentuk potongan – potongan yang disebut paket. Setiap paket sendiri
berisi data ditambah dengan beberapa informasi kontrol.
Istilah radio paket identik dengan mode digital dari sistem komunikasi
di dunia radio amatir. Pada sistem ini menggunakan
sebuah TNC (Terminal Node Controller) dan radio transceiver. TNC
menggunakan protocol AX.25 (Amatir X.25) yang dikeluarkan oleh ARRL (American Radio
Relay League) untuk proses paket switching.
Sejarah Radio Paket
Teknologi paket
data pertama kali dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an dan diterapkan
pada jaringan ARPANET yang didirikan pada tahun 1969. Sedangkan untuk radio paket pertama kali dikembangkan pada
penelitian yang dilakukan di Universitas Hawaii, Amerika Serikat pada tahun
1970. Pada penelitian tersebut membuat jaringan ALOHANET yang merupakan
proyek radio paket melalui satelit dalam skala besar. Di dunia amatir radio, operasi radio paket pertama kali secara
serius dilakukan oleh kalangan radio amatir di Kanada pada tahun 1978, dan
diikuti oleh pengembangan perangkat Terminal Node Controller (TNC) di
tahun 1980 oleh Vancouer Amateur Digital Communication Group (VADCG).
Standard
TNC yang dipakai saat ini merupakan hasil dari diskusi pada bulan Oktober 1981
pada pertemuan Tucson Chapter IEEE Computer Society. Sebulan setelah diskusi
tersebut, enam orang dari peserta diskusi berkumpul kembali dan mendiskusikan
kemungkinan pembuatan TNC yang dapat digunakan oleh para radio amatir dengan
harga yang murah. Dari diskusi tersebut dibentuk TAPR, Tucson Amateur Packet Radio yang kemudian mendemonstrasikan prototipe TNC pertama pada 26 Juni 1982. Prototipe pertama TNC dikenali sebagai
TNC-1 yang berbasis prosesor mikro Z80. Prototipe ini kemudian dilanjutkan
dengan TNC-2 yang dijadikan acuan oleh kalangan pengguna radio paket seluruh
dunia.
Perangkat Radio Paket Amatir
Berikut
merupakan beberapa perangkat yang digunakan untuk membangun komunikasi radio
paket amatir
Personal Komputer
Peralatan
yang jelas-jelas harus ada adalah sebuah Personal Computer (PC). PC berguna
untuk menjalankan program aplikasi komunikasi radio paket. Pada PC zaman dulu (Intel 486 kebawah) tidak mampu
untuk digunakan dengan soundcard modem dikarenakan prosesor yang dipakai berada
dibawah persyaratan minimal prosesor yang dipakai. Walaupun PC ini tidak dapat
digunakan dengan soundcard modem, PC ini tetap dapat dipakai untuk menjalankan
aplikasi paket radio dengan menggunakan TNC atau modem BayCom. Perangkat lunak
yang digunakan untuk itu umumnya adalah Network Operating System (NOS) yang
jalan di DOS. Sedangkan untuk prosesor yang diatas itu dapat menggunakan
soundcard modem.
Modem Radio
Seperti halnya komunikasi data /
aplikasi Internet yang menggunakan telepon, anda juga membutuhkan sebuah modem
dalam aplikasi komunikasi data / Internet. Modem, singkatan dari
MODulator-DEModulator, adalah alat yang digunakan untuk melakukan modulasi dari
sinyal digital ke analog, kemudian dikembalikan lagi dari sinyal analog ke
digital. Alat ini dibutuhkan karena komputer adalah peralatan digital (hanya
mengenal 0 dan 1 misalnya dalam bentuk tegangan 0-5 Volt).
Sedang peralatan
radio dan telepon adalah peralatan analog yang hanya mengenal frekuensi suara
saja. Modem radio memang di rancang khusus untuk disambungkan dengan peralatan radio komunikasi jadi ada sambungan ke Mic, Speaker dan Push-To-Talk (PTT). Modem telepon di rancang khusus untuk komunikasi menggunakan kabel telepon, yang harus mampu memberikan sinyal dial tone dll. Jadi tidak bisa kita menggunakan modem telepon pada jaringan radio – karena memang peralatan fisik-nya memang lain. Berikut ini macam – macam modem radio yang dapat digunakan:
Terminal Node Controller (TNC)
Terminal
Node Controller (TNC) adalah modem radio yang pertama-tama dipakai untuk paket
radio. TNC ini dibuat pertama kali pada tahun 1980
BayCom Modem
Salah satu kelemahan yang dimiliki TNC
adalah harga yang cukup mahal. Pada akhir era 1980an, sekelompok radio amatir
Jerman membuat software yang bernama DIGICOM>64 yang berjalan pada komputer
Commodore. Software ini mengemulasikan TNC paket 1200 bps dan terminal software
pada komputer tadi, dengan hanya membutuhkan modulator-demodulator sederhana
untuk menghubungkan komputer dengan radio. Software ini menjadi terkenal di
kalangan radio amatir yang ingin berkomunikasi dengan radio paket, namun tidak
mampu membeli TNC yang harganya mahal.
Soundcard Modem
Terjadinya krisis moneter di Indonesia
tahun 1989 yang lalu mengakibatkan melambungnya harga komponen elektronika –
termasuk chip modem Texas Instrument TCM 3105. Hal ini membuat harga pembuatan
modem BayCom menjadi melambung. Beberapa orang mulai mencari alternatif lain
untuk mendapatkan modem radio dengan harga yang murah. Akhirnya ditemukan suatu
alternatif modem radio dengan menggunakan soundcard yang telah ada pada
kebanyakan PC yang ada.
Soundcard modem adalah modem radio
yang menggunakan kartu suara / soundcard yang ada pada komputer dengan bantuan
sebuah software khusus. Soundcard yang tadinya hanya digunakan untuk
mendengarkan musik, kini dapat digunakan menjadi modem radio. Seperti kita
ketahui bahwa clock pada PC jaman sekarang semakin hari semakin cepat.
Tingginya kecepatan PC ini menyebabkan proses pengolahan sinyal yang terjadi
pada modem kini dapat dikerjakan pada CPU dengan catatan kecepatan prosesor
yang dipakai minimal setara dengan Intel 486 DX2/66 MHz. Soundcard hanya
berfungsi sebagai pengubah dari sinyal analog ke digital, dan sebaliknya.
Soundcard
modem memiliki beberapa keuntungan daripada modem-modem yang lain yang
disebutkan terlebih dahulu, yaitu:
- Mudah didapat
- Murah harganya
- Lebih sedikit setup dan konfigurasi dibanding modem yang lain
- Memiliki dua kecepatan sekaligus (1200 bps dan 9600 bps)
Radio Komunikasi
Untuk mengirimkan informasi ke udara
bebas, kita membutuhkan radio komunikasi. Radio ini bukanlah radio penerima
biasa yang kita miliki di rumah, namun ia adalah gabungan dari radio pemancar
(Transmitter) dan radio penerima (Receiver), sehingga ia sering disebut Radio
Transceiver. Berikut macam – macam radio komunikasi yang digunakan yaitu:
Handheld Transceiver (HT)
Handheld
Transceiver (HT) merupakan jenis radio komunikasi yang harganya paling
terjangkau. Dengan bentuk yang kecil dan ringan, radio ini dapat dibawa-bawa
kemana-mana dengan mudah. Biasanya radio ini bekerja pada frekuensi 144 MHz,
walaupun ada juga yang bekerja di dua frekuensi, yaitu 144 MHz dan 430 MHz. HT
biasanya memiliki daya pancar 0,5 Watt sampai dengan 1 Watt.
VHF Mobile Transceiver (Rig VHF)
Rig
merupakan sebutan bagi radio yang tidak dapat dibawa-bawa, namun dapat
ditempatkan di suatu ruangan atau di mobil. Rig VHF memiliki frekuensi yang
sama dengan HT, tetapi yang membedakannya adalah daya pancar yang dimilikinya,
yaitu berkisar antara 30 Watt sampai dengan 100 Watt. Daya pancar sebesar ini
membuat jarak jangkauan pancar rig ini bisa mencapai 50 km line-of-sight.
HF Mobile Transceiver (Rig HF)
Rig
HF bekerja pada frekuensi HF (atau bagi orang awam sering dikenal sebagai SW).
Dengan daya 50 Watt sampai dengan 250 Watt, rig ini dapat digunakan untuk
berkomunikasi dengan orang yang berada 500 km sampai dengan ribuah km jauhnya
dari kita. Masalah utama di frekuensi HF adalah tinggi-nya noise sehingga
diperlukan teknik dan kesabaran yang lebih tinggi untuk komunikasi data /
internet.
Antenna
Setiap alat
komunikasi wireless, seperti TV atau radio harus menggunakan antenna. Antena
digunakan untuk melepas sinyal listrik dari radio menjadi medan elektromagnetik
ke ruang bebas bila digunakan sebagai antena pemancar, dan sebaliknya bila
digunakan sebagai antena penerima.
Untuk komunikasi lokal biasanya digunakan
antenna yang bentuknya vertikal. Sedang untuk komunikasi jarak jauh dibutuhkan
antenna yang dapat mengarahkan sinyal radio tersebut ke tujuan yang jauh,
biasanya digunakan antenna yagi. Tampak pada gambar adalah antenna vertikal
yang digunakan pada band VHF.
Teknologi Radio Paket
Pada sistem komunikasi radio paket, menggunakan
beberapa hal yang
berkaitan dengan teknik radio seperti frekuensi dan modulasi. Selain itu juga
menggunakan beberapa protokol untuk membangun jaringan Internet menggunakan
radio, seperti AX.25 dan TCP/IP.
Frekuensi
Ada beberapa macam frekuensi yang digunakan
untuk komunikasi radio paket amatir, yaitu VHF, UHF dan HF (Internetsehat, 2010c).
- VHF (Very High Frequency) -
Frekuensi yang digolongkan VHF dan dipakai oleh radio amatir umumnya pada
frekuensi yang berkisar diantara 144 MHz s/d 146 MHz.
- UHF (Ultra High Frequency) -
Frekuensi ini tidak sepopuler VHF, namun frekuensi ini dipakai karena
sifatnya yang lebih bersih dan tidak seramai VHF. Alokasi frekuensi UHF
yang dipakai oleh kalangan radio amatir biasanya berkisar diantara 430 MHz
sampai dengan 435 MHz.
- HF (High Frequency) -
Range frekuensi HF yang dipakai berkisar diantara 3 MHz sampai dengan 30
MHz. Frekuensi ini merupakan frekuensi yang populer digunakan kalangan
radio amatir untuk berkomunikasi jarak jauh. Dengan karakteristik
frekuensi yang memanfaatkan pantulan lapisan ionosfer, seorang radio
amatir dapat berkomunikasi dengan rekannya yang berada sejauh 500 km
sampai dengan 3000 km.
- Microwave. Rentang frekuensinya
dimulai dari 900 MHz keatas. Frekuensi ini dipakai untuk komunikasi data
menggunakan radio dengan kecepatan tinggi mulai dari 2 Mbit/s.
Radio
paket memiliki jarak jangkau yang cukup besar. Bergantung dari frekuensi
kerja pemancar, jarak yang bisa dijangkau oleh suatu stasiun satu ke stasiun
lainnya bisa mencapai 10 km – 100 km bila bekerja pada frekuensi VHF,
dan 500 km – 3000 km, bahkan lebih jauh lagi bila bekerja pada frekuensi HF.
Untuk frekuensi VHF ini, pada umumnya jarak jangkau ini terbatas
pada jarak pandang tak terhalang (LOS, Line of Sight) ditambah 10-15%. Ini
dipengaruhi oleh daya pemancar, tipe dan lokasi antena dan panjang kabel yang
menghubungkan radio pemancar dengan antena. Adanya halangan, seperti bukit dan
bangunan tinggi juga mempengaruhi jarak jangkau ini.
Modulasi
Informasi
yang akan disampaikan kepada satu stasiun radio paket kepada stasiun lainnya
berbentuk sinyal digital, yaitu pulsa yang menyatakan nilai 1 dan 0 . Sinyal
digital ini tidak dapat ditransmisikan begitu saja menggunakan radio, karena
bandwidth (lebar pita) yang dipakai oleh sinyal digital terlalu lebar. Sinyal
ini harus dimodifikasi agar ia dapat ditransmisikan via radio. Modifikasi
terhadap sinyal ini dinamakan modulasi.
Modulasi terbagi menjadi dua, yaitu modulasi sinyal
digital dan modulasi sinyal analog. Modulasi sinyal analog yaitu Frequency Modulation (FM) dan Amplitude Modulation (AM). Sedangkan
modulasi sinyal digital yang digunakan pada komunikasi radio paket amatir yaitu
Amplitude Shift Keying (ASK), Phase
Shift Keying (PSK),Frequency
Shift Keying (FSK), Audio Frequency Shift Keying (AFSK).
ASK - Amplitude Shift Keying (ASK)
adalah modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan
tertentu (misalnya 1 Volt) dan sinyal digital 0 sebagai sinyal digital dengan
tegangan 0 Volt. Sinyal ini yang kemudian digunakan untuk menyala-mati-kan
pemancar, kira-kira mirip sinyal morse.
PSK - Phase Shift Keying (PSK)
adalah modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan
tertentu dengan beda fasa tertentu pula (misalnya tegangan 1 Volt dengan beda
fasa 0 derajat), dan sinyal digital 0 sebagai suatu nilai tegangan tertentu
(yang sama dengan nilai tegangan sinyal PSK bernilai 1, misalnya 1
Volt) dengan beda fasa yang berbeda (misalnya beda fasa 180 derajat).
FSK - Frequency Shift Keying (FSK)
adalah modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan
dengan frekuensi tertentu (misalnya f1 = 1200 Hz), sementara sinyal digital 0
dinyatakan sebagai suatu nilai tegangan dengan frekuensi tertentu yang berbeda
(misalnya f2 = 2200 Hz). Sama seperti modulasi fasa, pada modulasi
frekuensi yang lebih rumit dapat dilakukan pada
beberapa frekuensi sekaligus dengan cara ini pengiriman data menjadi
lebih effisien.
AX.25 - Khusus
untuk komunikasi radio paket, protocol yang digunakan adalah AX.25. Protokol
ini dibuat berdasarkan protocol jaringan kabel X.25. Pada frame AX.25 ditambahkan field digipeater
yang memungkinkan stasiun lain meneruskan paket sehingga jarak transmisi
semakin jauh. Pada AX.25 setiap paket yang dikirimkan mengandung informasi callsign pengirim dan penerima, sehingga
menyediakan identifikasi stasiun pada setiap transmisinya. Dengan adanya
protokol AX.25, di dalam satu frekuensi yang dipakai bisa digunakan oleh
beberapa pihak dalam satu waktu untuk berkomunikasi secara bergantian. Dalam
waktu yang sama, pada satu frekuensi mungkin ada lebih dari dua stasiun yang
dapat bekerja sekaligus dan mengirimkan data secara simultan tanpa mengganggu
satu sama lain.
AX.25 merupakan protocol yang bekerja pada layer
1 dan 2 OSI . Pada protokol
AX.25, komunikasi dilakukan dengan membangun hubungan logik. Hubungan logik tersebut terdiri dari 2 jenis
yaitu:
- Permanent Virtual Circuit (PVC) merupakan hubungan antara 2 DTE yang tidak memerlukan prosedur inisialisasi pada waktu awal penyambungan. Jenis ini biasanya digunakan untuk leased line dimana kedua modem sudah terhubung dan tidak pernah terputus.
- Virtual Circuit (VC) juga hubungan antara 2 DTE, namun menggunakan prosedur penyambungan dan pemutusan . Jenis ini yang dipakai oleh radio paket dan bentuk komunikasi lainnya.
Prosedur penyambungan pada VC terdiri atas 3 tahap utama yaitu penyambungan, pemindahan data dan pemutusan. Sebelum hubungan dimulai paket level sudah memastikan level dibawahnya sudah siap untuk komunikasi. Prosedur penyambungan diterangkan secara bertahap di bawah ini:
- Kedua DTE , yaitu calling DTE dan called DTE harus membangun virtual circuit
- Calling DTE akan menyampai call request kepada DCE lokal
- DCE lokal meneruskannya ke DCE lain dan akhirnya sampai ke called DTE
- Called DTE bila siap akan menkonfirmasi calling DTE dengan mengirimkan sinyal call accepted
- Virtual Circuit telah terbentuk
- Transfer data
- Calling DTE akan menyampaikan sinyal clear request apabila komunikasi akan ditutup
- Called DTE akan menkonfirmasi dengan mengirim sinyal clear confirmation Hubungan ditutup
Pada
protokol AX.25 dapat menggunakan protokol TCP/IP untuk mendefinisikan layer
atasnya. Dalam aplikasi jaringan
radio paket protokol
TCP/IP ditumpangkan diatas protokol AX.25. Protokol TCP/IP
menggunakan protokol AX.25 sebagai
perantara antara TCP/IP dengan media fisik jaringan, dalam hal ini modem radio
dan jaringan radio paket. Dengan
penumpangan ini maka aplikasi TCP/IP biasa dapat dijalankan dengan jaringan radio paket.
Keuntungan:
Kerugian:
Multiple Access Protocols
Agar suatu jalur
atau kanal komunikasi dapat digunakan secara bersama-sama, diperlukan suatu
metoda pengaksesan jamak (Multiple Access).
Multiple Access protokol dibagi
menjadi 2, yaitu Contention dan Conflict Free. Pada Conflict-Free Access Protocols, setiap user dialokasikan suatu
kanal tersendiri tanpa overlap dengan
kanal yang digunakan oleh pengguna lainnya sehingga transmisi komunikasi satu
pengguna tidak terganggu oleh transmisi komunikasi pengguna lainnya, Contohnya
FDMA, TDMA dan CDMA. Sedangkan pada Contention
Access Protocols, adanya perebutan jalur yang dipakai secara bersama-sama,
sehingga memungkinkan terjadinya tabrakan, Contohnya Aloha dan CSMA.
ALOHA
Ide dari ALOHA sangat sederhana, yaitu membiarkan pengguna untuk melakukan transmisi kapan saja bila memiliki data yang akan dikirimkan. Sang pengirim kemudian menunggu datangnya pesan balasan, dan jika ia tidak menerimanya setelah suatu jangka waktu tertentu, data yang dikirimkan diasumsikan hilang. Dalam kasus ini, sang pengirim akan menunggu selama suatu periode waktu yang acak, sebelum mengirimkan lagi data yang hilang.
CSMA
Paket radio yang menggunakan protokol AX.25
umumnya menggunakan metoda transmisi radio yang bersifat Carrier Sense Multiple
Access / Collision Detection (CSMA/CD). Kata ini memiliki tiga maksud. Carrier
Sense artinya adalah apabila suatu stasiun akan memancarkan data di satu
frekuensi, ia harus menunggu kanal frekuensi itu tidak sedang digunakan oleh
stasiun yang lain. Multiple Access artinya adalah satu kanal frekuensi ini
dapat dipakai oleh beberapa stasiun secara bergantian. Collision Detection
artinya jika kebetulan ada dua stasiun yang memancarkan data di frekuensi
secara bersamaan, kedua stasiun tadi akan mendeteksi adanya tubrukan /
collision, dan kedua stasiun tadi akan berhenti memancarkan data. Kedua stasiun
tadi akan menunggu dalam waktu yang acak (mereka menggunakan timer mereka
sendiri-sendiri) untuk memancarkan data kembali. Metoda ini menjelaskan mengapa
gangguan-gangguan seperti pemancar liar atau jamming tidak akan merusak data,
namun hanya mengakibatkan data gagal disampaikan, dan kemudian data yang gagal
disampaikan tadi akan dikirim kembali.Keuntungan dan Kerugian Komunikasi Radio Paket Amatir
Keuntungan:
- Murah. Peralatan yang diperlukan relatif berharga murah dan menggunakan peralatan yang sudah ada, bahkan ada beberapa peralatan yang dapat dibuat sendiri.
- Radio paket menggunakan media radio yang tidak dikenai biaya koneksi, tidak seperti halnya penggunaan telepon untuk komunikasi data.
- Tanpa kabel / Wireless.
Kerugian:
- Kecepatan rendah, hanya 1200 bps s/d 9600bps, bandingkan dengan koneksi dial up via telepon yang memiliki kecepatan 28800 bps.
- Sistem komunikasi paket radio yang sudah stabil sekarang berjalan pada kecepatan 1200 bps. Kecepatan setinggi ini hanya cocok untuk aplikasi electronic mail. Kecepatan yang sedikit lebih tinggi (9600 bps) dimungkinkan dengan melakukan sedikit modifikasi kepada radio.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar